Skip to main content

Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar

Assalamualaikum, salam sejahtera untuk kita semua.
 
Meskipun hanya memiliki ketebalan beberapa milimeter, kulit manusia merupakan salah satu organ terbesar yang ada pada tubuh, melindungi tubuh manusia dengan membuat penghalang fisik antara lingkungan dengan jaringan di sebelah dalamnya. Kulit memiliki dua lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis. Kulit berperan penting dalam banyak hal, antara lain mempertahankan dan membantu termoregulasi, keseimbangan cairan, pertahanan tubuh, persarafan, dan fungsi metabolik. Ketika kulit rusak, kuman patogen, bahan kimia dan zat-zat dari lingkungan lainnya menjadi memiliki jalan untuk masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan seseorang sakit, terinfeksi, atau mungkin berakibat kematian. Kerusakan kulit dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satu penyebab yang tersering yakni luka bakar yang akan kita bahas pada artikel berikut.

Gambar lapisan kulit

Luka Bakar

Luka bakar adalah cedera pada kulit atau jaringan yang disebabkan oleh panas (termal), elektrik, bahan-bahan kimia, radiasi atau trauma.

Penyebab luka bakar

1. Termal/panas

Luka bakar termal disebabkan oleh kontak dengan benda-benda panas, seperti air panas, uap, minyak goreng panas, api, atau benda panas lainnya. Luka bakar yang timbul biasanya berupa luka bakar derajat satu atau dua, tetapi luka bakar derajat tiga dapat terjadi bila terjadi kontak yang lama. Pada kasus misalnya pakaian yang terbakar, luka bakar derajat tiga bisa saja terjadi dalam hitungan detik.

2. Sengatan listrik

Luka bakar listrik adalah luka bakar yang disebabkan oleh aliran listrik yang melewati tubuh. Tubuh mengalami kontak dengan sumber listrik dan menjadikannya sebagai bagian dari sirkuit listrik. Arus listrik menciptakan titik masuk, kemudian mengikuti jalur yang memiliki hambatan paling minimum melalui pembuluh darah, persarafan, otot, kulit, tendon, lemak, dan tulang, kemudian meninggalkan tubuh melalui sebuah titik keluar. Sebagai hasil dari jalur aliran listrik ini, hanya luka pada titik masuk dan titik keluar yang akan terlihat, sedangkan kerusakan di bagian dalam akan sulit terlihat, sehingga sulit untuk menentukan tingkat kerusakan pada jaringan dalam. Ada 4 faktor yang dapat digunakan sebagai acuan penilaian kerusakan yang disebabkan oleh sengatan listrik, yaitu voltage, besar arus, resistensi, dan frequensi.

3. Bahan kimia

Luka bakar kimia terjadi ketika tubuh terpapar zat kaustik, seperti asam atau basa kuat. Luka bakar kimia dapat muncul akibat kontak langsung pada permukaan tubuh termasuk kulit, mata, inhalasi/terhirup, dan tertelan dan bisa menyebabkan kerusakan jaringan yang luas. Jenis-jenis bahan ini misalnya asam, basa, oksidator, solvent, alkali, dan vesicants (misalnya mustard gas dan Lewisite). Cedera jaringan biasanya muncul segera setelah kontak terjadi, menembus kulit dan merusak lapisan jaringan yang lebih dalam, di mana terdapat ujung-ujung saraf tepi, menyebabkan nyeri yang luar biasa. Kerusakan ini terus berlanjut hingga bahan kimia dapat dihilangkan sepenuhnya.

4. Radiasi

Luka bakar radiasi adalah kerusakan kulit atau jaringan lainnya yang disebabkan oleh paparan radiasi. Radiasi panas, energi frequensi radio, sinar ultraviolet, dan radiasi ion adalah penyebab utama luka bakar.

5. Trauma

Luka bakar jenis ini terjadi ketika kulit tergesek secara cepat di atas permukaan kasar (batu, semen, atau aspal) sehingga menyebabkan abrasi. 

Penilaian derajat luka bakar

Penilaian derajat luka bakar tergantung pada luas luka bakar, kedalaman luka, dan bagian tubuh yang terlibat.

1. Luas luka bakar

"Rule of nines" seringkali digunakan sebagai acuan untuk mengestimasikan luas luka bakar secara kasar. Namun, hitungan lebih akurat untuk dewasa bisa menggunakan diagram estimasi luas permukaan tubuh dan untuk anak-anak bisa menggunakan diagram Lund Browder.
Gambar rule of nines
 
 Gambar estimasi luas permukaan tubuh untuk orang dewasa

 Gambar Lund-Browder

2. Kedalaman luka bakar

Luka bakar dapat dibedakan menjadi luka bakar superfisial (permukaan) dan luka bakar dalam.

Pada luka bakar superfisial, tidak ada atau hanya terdapat cedera kulit yang minimal. Untuk luka bakar jenis ini, diklasifikasikan sebagai luka bakar derajat satu dan luka bakar derajat dua superfisial, dan biasanya sembuh dalam waktu 3 minggu tanpa gejala sisa.

Pada luka bakar dalam, kulit mengalami cedera secara parsial atau keseluruhan. Luka ini diklasifikasikan sebagai luka bakar derajat dua, tiga, dan empat, tergantung sejauh mana cedera kulit dan jaringan yang terkena. Biasanya jenis luka ini sembuh dalam waktu lebih dari 3 minggu dan biasanya membutuhkan intervensi bedah.
Derajat satu: epidermis intak, terdapat eritema/kemerahan. Misalnya: luka bakar akibat terik matahari.
Derajat dua: lapisan epidermis rusak. Bila cedera ini terbatas di atas dari lapisan dermis, maka disebut dengan derajat dua superfisial, tetapi, bila menembus hingga ke jaringan lebih dalam (retikular), maka diklasifikasikan sebagai luka bakar derajat dua dalam.
Derajat tiga: seluruh lapisan dermis terkena. Kulit menjadi keras, hitam, kering, tidak nyeri, adanya trombosis pada pembuluh darah, dan terdapat eschar (jaringan kulit mati).
Derajat empat: seluruh lapisan kulit, jaringan lemak subkutan, dan jaringan yang lebih dalam (otot dan tendon) terkena.
Gambar luka bakar menurut kedalamannya; a. luka bakar derajat satu; b. luka bakar derajat dua superfisial; c. luka bakar derajat dua dalam; d. luka bakar derajat tiga; e. luka bakar derajat empat. 

3. Lokasi luka bakar

Mata, telinga, wajah, tangan, kaki, dan genital merupakan daerah luka bakar spesial dan harus mendapatkan penanganan oleh unit/pusat perawatan luka bakar.

Klasifikasi derajat luka bakar

1. Luka bakar ringan
  • Luka bakar derajat dua pada orang dewasa dengan luas kurang dari 15% dari total luas permukaan tubuh.
  • Luka bakar derajat dua pada anak-anak dengan luas kurang dari 10% dari total luas permukaan tubuh.
  • Luka bakar derajat tiga pada anak atau dewasa dengan luas kurang dari 2% dari total luas permukaan tubuh.
2. Luka bakar sedang
  • Luka bakar derajat dua pada orang dewasa dengan luas 15 - 25% dari total luas permukaan tubuh.
  • Luka bakar derajat dua pada anak-anak dengan luas 10 - 20% dari total luas permukaan tubuh.
  • Luka bakar derajat tiga pada anak atau dewasa dengan luas 2 - 10% dari total luas permukaan tubuh.
3. Luka bakar berat
  • Luka bakar derajat dua pada orang dewasa dengan luas lebih dari 25% dari total luas permukaan tubuh.
  • Luka bakar derajat dua pada anak-anak dengan luas lebih dari 20% dari total luas permukaan tubuh.
  • Luka bakar derajat tiga pada anak atau dewasa dengan luas lebih dari 10% dari total luas permukaan tubuh.
  • Luka bakar inhalasi
  • Luka bakar yang disebabkan oleh elektrik
  • Luka bakar yang disertai dengan trauma lain (misalnya, trauma kepala, cedera intraabdomen,fraktur)
  • Luka bakar pada wanita hamil
  • Terdapat faktor-faktor komorbid (misalnya diabetes mellitus, penggunaan kortikosteroid, obat-obat imunosupresan)
  • Luka bakar pada mata, telinga, tangan, kaki, sendi besar, dan daerah genital.

 Pertolongan Pertama Luka Bakar

1. Pastikan bahwa diri penolong aman,
2. Hentikan proses pembakaran,
  • Jauhkan pasien dari penyebab luka bakar.
  • Sumber cedera listrik harus diamankan sebelum penyelamatan korban.
  • Hati-hati terhadap bahan kimia penyebab luka bakar.
  • Pakaian yang terbakar harus segera dipadamkan dengan menggunakan air atau dengan metode "drop and roll"
3. Dinginkan luka bakar
  • Dinginkan dengan menggunakan air mengalir (8-15o C) selama 20 menit. Apabila penyebab luka bakar merupakan zat kimia, lakukan setidaknya selama 1 jam.
  •  Pendinginan dapat dilakukan hingga 3 jam setelah terjadinya cedera, dan tetap harus dilakukan.
  • Hindari hipotermia: usahakan korban dengan luka bakar tetap dipertahankan kehangatan tubuhnya selama proses pendinginan luka, terutama pada anak-anak.
5. Lepaskan seluruh pakaian dan perhiasan segera.
  • Bila ditemukan pakaian atau perhiasan yang meleleh atau melekat dengan kuat pada luka, sebaiknya dibiarkan saja, asalkan tidak menghalangi proses pendinginan luka.
6. Tutup luka dengan bahan yang bersih dan kering.
7. Hindari penggunaan obat-obat lokal hingga kedalaman luka sudah dapat dinilai.
8. Beri obat-obatan analgesik.

Penderita luka bakar yang memerlukan rawat inap

  • Semua usia dengan luka bakar derajat dua dan tiga dengan luas >20% total luas permukaan tubuh.
  • Semua usia dengan luka bakar derajat tiga dengan luas ≥5 - 10% total luas permukaan tubuh.
  • Pasien yang berusia kurang dari 10 tahun atau lebih dari 50 tahun dengan luka bakar derajat dua dan tiga dengan luas luka ≥10% total luas permukaan tubuh.
  • Luka bakar pada wajah, telinga, tangan, dan kaki.
  • Luka bakar pada sendi-sendi besar.
  • Luka bakar pada daerah genital dan perineum.
  • Luka bakar akibat bahan kimia.
  • Luka bakar akibat sengatan listrik.
  • Luka bakar akibat sambaran petir.
  • Luka bakar inhalasi/hirupan.
  • Disertai dengan trauma multipel.
  • Terdapat penyerta seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, defisiensi imun, dan gangguan neurologis.
  • Wanita hamil.
  • Adanya kecurigaan kekerasan pada anak. 
 Demikian sedikit penjelasan mengenai luka bakar dan pertolongan pertamanya. Pertolongan pertama penting dilakukan guna menghentikan kerusakan jaringan yang berkelanjutan pada jaringan tubuh yang terkena.
Wassalam. 

Sumber:
  1. Yasti AC, Senel E, Saydam M, et al. Guideline and treatment algorithm for burn injuries. Ulus Travma Acil Cerrahi Derg. Vol. 21. 2015.
  2. Harbin KR, Norris TE. Anaesthetic management of patients with major burn injury. ANNA Journal. Vol. 80. 2012.
  3. Varley A, Sargison J, Young A. First aid position statement. British Burn Association. 2015.
  4. Huckfeldt R, Ouellet L, Richardson L, et al. Burns - assessment and management. Ansell Cares. 2015. p/];[pybh

Comments

Popular posts from this blog

Bantuan Hidup Dasar (BHD) AHA 2015

Assalamualaikum, salam sejahtera untuk kita semua.   Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang   Basic Life Support   (BLS)/Bantuan Hidup Dasar (BHD). BLS yang akan saya ulas di sini merupakan revisi terakhir dari pedoman BLS oleh   American Heart Association   pada tahun 2015.

Pertolongan Pertama pada Sprain dan Strain

Assalamualaikum, salam sejahtera untuk kita semua. Sprain dan strain merupakan cedera yang sering terjadi dalam aktivitas sehari-hari, baik pada waktu berolahraga ataupun hanya karena kesalahan dalam berpijak. Cedera ini umumnya dianggap biasa dan hanya dibiarkan, sehingga nyeri yang dirasakan bisa berkepanjangan. Berikut ulasan mengenai sprain dan strain serta pertolongan pertamanya. Sprain dan Strain Meskipun dari segi nama mirip, sprain dan strain merupakan jenis cedera yang berbeda. Sprain adalah peregangan dan/atau robeknyanya ligamen, sedangkan strain adalah cedera otot atau tendon yang terjadi akibat kontraksi atau peregangan yang kuat. Ligamen merupakan jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan tulang, berbeda dengan tendon yang menghubungkan antara otot dengan tulang. perbedaan antara ligamen dan otot Penyebab Telah disebutkan di atas, bahwa sprain dan strain sangat erat dengan kehidupan sehari-hari. Adapun penyebabnya dikategorikan menjadi 2, yakni: 1

Pertolongan Pertama Pada Perdarahan Luar

Assalamualaikum, salam sejahtera untuk kita semua. Kira-kira apa yang Anda lakukan jika mendapati seseorang tergeletak bersimbah darah dengan luka menganga dan darah yang terus mengucur? Apakah lari? Menontoni? Atau malah pingsan? hehe, jangan deh ya, mending kita bahas sama-sama.